Kamu Out Of The Box ? ini yang perlu kamu tanyakan!

Hal terindah yang dapat kita alami adalah misteri. Misteri adalah sumber semua seni sejati dan semua ilmu pengetahuan (Albert Einstein)

Percayalah pada keajaiban, tapi jangan tergantung padanya (H. Jackson Brown, Jr)

Buat sobat ghegurit dimanapun kaliam berada, pernah tidak sih sewaktu kalian masih duduk di bangku sekolah bertanya kepada Bapak atau Ibu guru kalian tetapi malah kalian justru diketawain karena pertanyaan kalian bisa dibilang nyleneh atau bahasa kerennya Out Of The Box. Eitss bukan berarti kalian itu abnormal tapi kalian punya imajinasi lebih dibanding yang lain hanya saja untuk orang yang seperti kalian dianggap hanya mengada-ada saja dan tidak perlu dijawab karena seolah tidak realistis dan tidak ada bukti nyatanya. Namun di era modern ini hayalan merupakan hal yang patut kita kembangkan, contoh saja pernahkah kalian nonton film fiksi. Film fiksi adalah bukti nyata kesuksesan dari sebuah hayalan. So ini yang perlu kamu tanyakan bila kamu sosok Out Of The Box?

1.      Apakah cahaya bisa cacat?

Sewaktu duduk dibangku sekolah kita pasti pernah diajari oleh guru saint kita bahwa cahaya itu terdiri dari tujuh warna yaitu, merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu semua itu sudah digambarkan lewat pelangi. Benar lewat pelangi, coba kalian berpikir ulang kalau pelangi itu hasil dari pembiasan cahaya yang menyebabkan muncul warna dasarnya yaitu tujuh warna tersebut. Namun bagaimana jika kita ubah skemanya menjadi terbalik? Dari cahaya – pembiasan – pelangi kita ubah skemanya menjadi pelangi – pembiasan/penyatuan – cahaya. Sudah mulai terpikirkah di benak kalian? Bagaimana jika salah satu warna tersebut tidak ada? Apakah cahaya bisa cacat?

2.      Apa yang terjadi jika relatifitas waktu dijejerkan pada satu ruang?

Buat kalian yang belum terlalu paham tentang relatifitas waktu, kalian perlu nonton dulu film interstellar. Bahasa mudahnya sih relatifitas waktu ya perbedaan waktu, semisal kalau kita hidup di planet bla-bla-bla cuma 1 menit maka di bumi bisa jadi kita itu sudah hidup selama 1 jam. Yah itulah fisika, rasanya memang aneh tapi memang itu adanya. So bagaimana kalau relatifitas waktu itu dijejerkan pada satu ruang, sama seperti kamar dalam rumah. Bagaimana jadinya?

3.      Tinta dan printer, rasa dan lidah. Apakah bisa membuat seribu rasa dengan empat rasa?

Pernah lihat kerja printer? Kalau belum lihat dulu! Kalau sudah mari kita bahas.

Dalam mencetak foto pasti udah jelas yang dibutuhkan adalah printer dan satu media lagi yaitu kertas. Untuk mencetak gambar yang penuh gambar printer hanya membutuhkan empat warna primer yaitu merah, kuning, hijau, dan biru. Warna tersebut lalu diolah dengan sedemikian rupa sehingga menjadi gambar seperti yang kita inginkan. Warna yang telah diolah tersebut lalu tertuang dalam secarik kertas dan seperti yang kita tahu kertas tersebut sudah ada gambar yang kita harapkan dan kita bisa saja mencetak gambar dengan warna dan bentuk gambar yang berbeda. So bagiamana jika itu terjadi pada lidah, lidah dapat mengecap empat rasa yaitu manis, asin, pahit, dan asam. Coba kita analogikan empat rasa tersebut seperti tinta di sebuah printer dan lidah adalah kertas, lalu apakah kita dapah membuat seribu rasa hanya dengan mengolah empat rasa tersebut yang nantinya akan dirasa oleh lidah?

4.      Energi, dari mana mereka berasal?

Buat sobat ghegurit yang pernah duduk dibangku SMA jurusan IPA kalian mestinya tahu apa itu energi. Salah satu teori tentang energi adalah “energi tidak dapat diciptakan dan dimusnahkan”, kalau kita berkaca dari teori tersebut ada dua pertanyaan yang dapat kita ajukan. Pertama dari kata “tidak dapat diciptakan” maka akan muncul pertanyaan “dari mana energi tersebut berasal?” dan yang kedua dari kata “tidak dapat dimusnahkan” maka akan muncul pertanyaan “apakah energi merupakan suatu bentuk materi yang bersifat eternal (abadi) dan tidak dapat hilang (lenyap) dari kehidupan?”

5.      60 angka unik bumi, kalau di luar bumi?

Buat kalian yang suka tentang tata surya pasti sudah tahu kalau waktu di bumi dan diluar bumi itu beda, revolusi dan rotasi di bumi pasti beda dengan yang ada diluar bumi. Di bumi 60 merupakan angka yang bisa dibilang unik, karena apa? Mungkin karena kebetulan atau kebesaran Tuhan jika kita cermati dibumi 60 detik akan menjadi 1 menit, 60 menit akan menjadi 1 jam, 24 jam akan menjadi 1 hari, 30 hari menjadi 1 bulan, 12 bulan menjadi 1 tahun, semua angka tersebut seolah lahir begitu saja. Yang membuatnya unik adalah susunannya, angka yang tersusun tersebut seolah saling mengisi bergabung dan terus bergabung ke satu arah yaitu 1 tahun. Lalu bagaimana jika ada peradaban diluar bumi yang waktu rotasi dan revolusinya berbeda dengan kita, apakah angka uniknya akan sama atau berbeda?

6.      Jika kalian super kecil, apakah pohon dapat menghempaskan kita?

Kalau bicara soal pohon, salah satu proses yang dibutuhkan oleh pohon adalah fotosintesis yang sudah jelas hasilnya pohon dapat materi yang ia butuhkan agar dapat terus tumbuh dan berkembang dan kita juga dapat kebaikannya yaitu oksigen (O₂). Dalam proses fotosintesis ada istilah respirasi kalau bahasa mudahnya adalah proses keluar masuknya karbon dioksida (CO₂) dan oksigen (O₂) dari luar dan dari dalam pohon lewat daun dan lebih tepatnya lewat stomata. So kalau kalian super kecil, apakah kalian dapat terhempas ketika pohon bernafas?

7.      Di Indonesia ada “kita” juga ada “kami”, apa hanya di Indonesia saja?

Sobat Ghegurit, kali ini kita pindah ke bahasan bahasa. Apakah hanya di Indonesia saja yang memiliki kosa kata “kita” dan “kami”?. Kita bikin simple saja kalau kata “kita” ketika diucapkan oleh seorang auditor, maka dalam satu ruang seorang audiens juga akan masuk dalam kata “kita”. Kalau kata “kami” ketika diucapkan oleh seorang auditor, maka dalam satu ruang audiens tidak masuk dalam kata “kami” yang diucapkan oleh auditor. Sudahkah terfikir? Lah kalau di Inggris cuma kata “we”, tidak ada pembeda antara “kita” dan “kami” hanya saja karena situasi, kondisi, dan penerapan yang tepat, kata “we” ahirnya dapat memiliki makna “kita” dan “kami”. Jadi apakah hanya di Indonesia yang memiliki kata “kita” dan “kami”?

Sekian artikel dari Ghegurit, buat kalian yang merasa Out Of The Box jangan ragu-ragu untuk menuangkan apa yang kalian pikirkan. Silahkan posting komentar, kritik, dan saran kalian yang bersifat membangun. Semoga bermanfaat