Aku berpikir, waktu itu aku merasa sudah tiada lagi dan lenyap dari dunia ini. semua yang kulihat hanyalah kelabu gelap tanpa terang cahaya yang menyinari untuk bernaung dari kesunyian malam yang mencekam menggeram. Otakku terasa kosong seperti hampa tanpa udara tanpa oksigen yang buatku sesak napas sambil tersedak.
Bayangan gelap keragu-raguan membututi langkah tanpa jejak yang kubuat sambil menundukan kepala, Hingga suatu ketika aku tak sadar aku menginjak duri kecil yang tak kasat mata dan patah menancap di telapak kakiku, aku heran sambil menahan rasa sakit yang kurasa. Aku lalu melangkah lagi kearah yang berbeda lagi-lagi aku tak sadar, aku tak sadar telah menginjak rumput hijau dan membuat daunnya sobek tak berarti. Aku lalu pergi
Keesokan harinya, ketika keputus asaan datang aku mencoba lari dari hidup ini. Ditengah pelarian aku terus bertanya sebenarnya siapa diri ini. Aku lalu tersandung dan melihat duri dan rumput yang telah kuinjak, apa yang terjadi sungguh memberi pelajaran buatku. Duri yang kuinjak tetaplah sama patah dan tak tumbuh lagi berbeda dengan rumput yang sobek daunnya terus beregenerasi. Aku mencoba memahami, dan terus mencoba memahami apa yang telah terjadi. (Je)
"Ketika kamu merasa dirimu kerdil, jangan selalu mencoba menantang kehidupan dengan egoisme karena bukan hanya kamu saja yang akan terluka. tapi cobalah dengan selalu lembut dan terimalah goncangan tersebut dengan menikmati sakitnya"
Komentar
Posting Komentar